KM Sinar Teluk Bintuni bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) tenggelam setelah ditabrak kapal perintis KM EL 3 di Perairan Selat Sele, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Kapal diperkirakan tenggelam di dasar laut pada kedalaman 90 meter.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolres) Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi pada Sabtu (12/8/2023) sekitar pukul 02.00 WIT. Saat itu, KM SPOB Sinar Teluk Bintuni memuat BBM jenis Solar dan Pertalite.
"Kronologinya pada Jumat (11/8/2023) sekitar pukul 21.15 WIT (sesuai SPB), Kapal SPOB Sinar Bintuni dengan jumlah awak kapal sebanyak 8 orang, nakhoda an. Rifaldi dengan muatan BBM subsidi sebanyak 215 KL (sesuai dengan manifes muatan)," kata Yohanes saat dihubungi di Sorong, Selasa (15/8/2023).
"Dengan perincian Bio Solar 85 KL dan Pertalite 130 KL berlayar dari Pelabuhan Perikanan Kota Sorong menuju ke Perairan Kabupaten Teluk Bintuni dengan tujuan membawa BBM subsidi Pertamina untuk disalurkan ke CV. Sinar Teluk Bintuni," jelasnya.
Saat KM Sinar Bintuni berlayar di Perairan Selat Sele, tiba-tiba ditabrak oleh kapal perintis KM L3 pada buritan kiri bagian belakang. Hal itu membuat Kapal Sinar Bintuni tenggelam
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Delapan ABK berhasil menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.
Kemudian, salah satu ABK meminta pertolongan dengan cara menembak parasut sinyal sehingga Kapal Perintis EL 3 menyelamatkan ABK untuk dinaikkan di atas kapal. "Sampai sekarang ini Kapal SPBO Sinar Bintuni bermuatan BBM subsidi 215 KL masih tenggelam di Perairan Selat Sele. Tidak ada korban jiwa, namun korban luka satu orang atas nama Zainal," jelasnya.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sorong, Jece Julita Piris mengatakan, akibat laka laut itu, KM Sinar Bintuni tenggelam sekitar 90 meter di dasar laut. Tidak ada bekas tumpahan minyak di Perairan Selat Sele.
"Dari Direktorat Polairud, Polres Sorong dan Polsek Seget sudah cek ke TKP laka laut. Tidak ada pencemaran karena kapal yang bawa BBM sudah tenggelam 90 meter ke dasar laut," ujar Jece. Dit Polairud Polda Papua Barat sedang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap nakhoda kapal terkait penyebab tabrakan kapal tersebut.